Rabu, 11 April 2012

Mie Gila vs Mie Setan

Saat ini di Jember sedang booming depot yang menawarkan mie ayam dengan beberapa tingkat kepedasan, layaknya keripik singkong dari Bandung. Ditambah dengan nama yang eye catching seperti “Mie Setan” ataupun “Mie Gila” membuat siapa saja yang melintas penasaran dengan bentuk dan rasa yang ditawarkan, tak terkecuali saya. Banyak yang bilang Mie Setan lebih enak, namun sebagian orang berkata Mie Gila lebih sedap. Nah lo, karena begitu penasaran ingin membandingkan antara kedua mie fenomenal tersebut, akhirnya saya memberanikan diri untuk mencoba keduanya dalam satu malam.

Mie Gila
Pertama-tama saya berkunjung ke Kedai Mie Gila yang berlokasi di pertokoan Jl. Kalimantan, sederet dengan warnet Maxima. Malam itu tidak nampak antrean panjang sebagaimana malam-malam ketika saya lewat. Ruangannya tidak begitu besar, namun mampu menampung hingga 20-an orang menurut saya. Di menu yang terpampang di atas, selain mie gila, pengelola juga menyediakan berbagai olahan mie lainnya dan bakso. Sebut saja cui mie mangkok, mie pangsit ayam, mie ayam, mie jamur dan mie bakso. Mie gilanya sendiri ada 3 level kepedasan. Dengan masing-masing level mewakili jumlah sendok sambal yang dituangkan ke dalam mie.

Okey, saya memesan seporsi mie gila level 3 seharga IDR 8,000 dan segelas es teh, cuma ingin tahu seberapa pedas mie gila ini. Gak lebih dari 10 menit, mie pesanan saya sudah terhidang di atas meja. Seperti kebanyakan mie ayam lain, di atas mie diberi taburan ayam cincang, bawang goreng, daun bawang, 4 iris acar mentimun, kerupuk pangsit dan pangsitnya sendiri. Mungkin yang membedakan adalah mereka menambahkan sepotong daging asap tanpa digoreng. Porsinya juga pas. Bagaimana dengan rasanya?! Tekstur mie nya kenyal, namun masih over cooked menurut saya. Rasanya sendiri didominasi rasa pedas sambal, rasa ayamnya kurang berasa. Nothing special sih kalo menurut saya. Tapi jangan ditanya tentang pedesnya. Saya dibuat berkeringat dan mulut saya sempat kesemutan, hahaha... Acarnya seger, tapi sayang sedikit banget, jumlahnya kayak diitung! Hehehe... Dan daging asapnya lebih essip digoreng sih sebenernya...

Mie Setan
Setelah perut “agak” panas, saya melanjutkan perjalanan kuliner “hot” saya kali ini. Motorpun saya arahkan ke pertokoan di bundaran DPRD Jember, lokasi Mie Setan yang baru. Seperti namanya, depot ini punya andalan mie super pedas. Ukuran depot nya juga gak berbeda jauh dengan Mie Gila. Jumlah pengunjung saat itu, jauh lebih rame dibandingkan dengan Depot Mie Gila. Menu disini sedikit lebih bervariasi. Selain olahan mie yang sama dengan Mie Gila dan bakso, disini saya menjumpai ada mie anggel (mie setan, tapi gak pedes?!) dan mie jerohan. Kalau harga sih relatif sama, Mie Setan mereka bandrol dengan harga IDR 8,000. Kalau di Depot Mie Gila ada 3 tingkatan level pedas, disini ada 5 tingkatan, dan tampaknya pengunjung bisa memesan level yang diinginkan. Seperti beberapa pengunjung yang saya dapati memesan Mie Setan level 15!! Buseeetttt...! Karena ingin membandingkan, saya memesan Mie Setan level 3.

Ketika duduk, entah mengapa saya kurang nyaman dengan posisi bangku dan mejanya. Seolah-olah pemilik depot ingin memaksimalkan kapasitas pengunjung, tanpa memperhatikan kenyamanan pengunjungnya sendiri. Bayangkan, saya harus bersusah payah keluar masuk meja dan ketika menikmati minuman, punggung saya berhimpitan dengan punggung pengunjung belakang saya, pfiuh... Pelayanan juga lamaaa, mungkin setelah 30 menitan, mie pesanan saya baru diantar. Rame sih oke, tapi dengan jumlah karyawan sekitar 10 orang tampak hilir mudik di dapur, seharusnya membuat kinerja mereka lebih cepat bukan?! Jadi ribet sendiri melihat dapur yang lumayan kecil itu diisi hingga 10 orang, hehehe...

Penampilan Mie Setan ini juga tidak berbeda jauh dengan Mie Gila. Ada taburan ayam cincang, bawang goreng, daun bawang, kerupuk pangsit, pangsit, taburan merica, acar yang lebih banyak dan sepotong sosis. Rasanya bagaimana?! Saya lebih suka tekstur mie disini, kematangannya pas, kenyal-kenyal gimanaaa gitu. Rasa mie ayamnya juga jauh lebih terasa. Sedangkan tingkat kepedasannya menurut saya sih biasa. Levelnya ada di bawah Mie Gila. Saya yang memesan level 3 saja tidak dibuat kepedasan ketika melahap semangkuk mie ayam ini. Cuma untuk rasa, saya lebih suka Mie Setan ini, lebih sedap dengan bumbu yang terasa...

So, setelah membandingkan antara kedua mie fenomenal ini saya pribadi lebih memilih Mie Setan, dengan alasan rasa yang lebih sedap dan “berasa”...

Kesimpulan :

                    Mie Gila  VS  Mie Setan

  • tempat            7/10          7/10
  • varian menu       7/10          8/10
  • pelayanan         7/10          6/10
  • harga             8/10          8/10
  • rasa              7/10          8/10

2 komentar:

  1. Pengen banget beli mie ini, belum kesampaian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. langsung meluncur ke TKP gan, siap2 antre, desek-desekan... hehehe...

      Salam,
      Andre (www.andrelanjalan.com)

      Hapus