Senin, 13 Juni 2011

Memorable Sempu



Malang, 05 Juni 2011

Pagi itu, Minggu, 5 Juni 2011, saya merasakan keantusiasan yang begitu besar dalam diri. Ingin rasanya cepat meninggalkan homestay di Jl. Gresik Malang ini. Ingin cepat bangun, membangunkan genk seperjalanan, mandi dan sarapan. Yah, walaupun malam sebelumnya merasa begitu capek, setelah teriak-teriak dan memacu adrenalin di beberapa wahana edan di Batu Night Spectacular… Mengapa?? Karena hari ini adalah hari yang sudah saya nanti-nantikan selama 1 tahun lebih, saya dan 5 orang teman akan mengunjungi Pulau Sempu!!! Ya, pulau yang di dalamnya terdapat sebuah laguna yang disebut Segara Anakan, yang beberapa minggu terakhir sering muncul di layar televisi, di berbagai tayangan travelling….

Mr. Guide



Meskipun saya sudah bertanya dari beberapa teman yang menyarankan sebaiknya berangkat dari Malang kota jam 6 pagi,, tapi karena satu dan lain hal saya dan rombongan baru berangkat sekitar jam 9 pagi!!! TOOEEEENNGGG!!!!!!!! “Yah, semoga masih ada perahu yang mau nganter saya ke sempu ya Tuhan….” #batin saya dalam hati. Karena saya mendengar slentingan bahwa perahu hanya bisa menjemput sebelum jam 3 sore.
Setelah sarapan pecel murah meriah di Pasar Pagi Tugu, mobil sewaan kami mulai meluncur. Sebelumnya, kami masih harus menjemput salah satu teman lama, Basyar, yang “tahu” arah untuk menuju ke Sendang Biru, gerbang menuju Pulau Sempu. Satu jam berlalu menghampiri si guide ini di rumahnya dan tanpa buang waktu, mobil langsung meluncur ke arah selatan…
Disana ada gerbang menuju "surga"...


Perjalanan awal dilewati tanpa hambatan berarti. Obrolan, canda tawa sampai keheningan kami lewati. Kata si guide, “oh, kalo’ ke sempu gampang, tinggal cari jalan ke arah Bale Kambang…”. FYI, Bale Kambang juga salah satu objek wisata pantai di daerah Malang Selatan. Mobil kita melaju mengikuti papan petunjuk arah ke Bale Kambang, sekitar 2 jam an, setelah bokong mulai tepos, kami sampai di Pantai Bale Kambang…. Bayar tiket masuk sebesar IDR 57K, kami langsung menuju parkiran, bisa dibayangkan, betapa sumringahnya saya ketika sampai di bibir pantai. Ihiiiirrr….“SEMPUUU I’M COMMIINGGG…!!”
Gak tau ada feeling apa, saya mendekati salah satu jukir disana, dan mulai tanya pertanyaan-pertanyaan yang menyiratkan keantusiasan saya. Daaannnn, apa jabawan yang saya terima??! “WAH, KALAU SEMPU BUKAN DARI SINI NYEBRANGNYA MAS, TAPI DARI SENDANG BIRU, JAUH DARI SINI!!!!!!” Uwwoooowww, kalian pasti tau gimana perasaan saya, persis seperti salah satu kontestan Master Chef cewek, gak tau siapa namanya, yang dihina “halus” oleh Master Chef Juna, dibumbung ke langit, terus dijatuhkan!! Widih, sepertinya sudah tertutup kesempatan buat berenang di laguna itu. Mau menyalahkan si guide juga kasian, yang akhirnya kita tahu kalau si guide ini belum pernah ke pantai di daerah Malang Selatan sama sekali!! WTF! Sudah berjam-jam perjalanan, berakhir sia-sia…
Yang bersih, jalannya melayang....

Dengan ekspresi yang datar, seperti tanpa dikomando, semua anak masuk ke mobil, dan langsung tancap gas ke Sendang Biru, berharap masih ada waktu untuk nyebrang ke Pulau Sempu. Mungkin memakan waktu sekitar 2 jam an juga dari Bale Kambang ke Sendang Biru, setelah berkali-kali nyasar, tanya-tanya ke orang dan melewati jalan yang berkelok-kelok dengan suasana pegunungan, akhirnya kita benar-benar sampai di Sendang Biru, yang pada saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 13.00 WIB. Dengan sisa semangat yang ada, langsung saja kita tanya ke salah satu nelayan pemilik perahu, berapa harga sewa perahu untuk nyebrang ke Pulau Sempu. Eh, si bapak nelayan bilang kalau kita sudah kesiangan, dan dia gak berani untuk mengantar kita, karena takut matahari tenggelam, karena untuk menuju ke Segara Anakan diwajibkan untuk tracking menyusuri hutan lindung. Kecewa kuadrat!! Tetapi, untunglah datang seorang bapak yang juga menyediakan jasa penyewaan perahu, dan dia bilang bersedia mengantar kami, asalkan kami harus semangat jalan dan usahakan jangan banyak berhenti. Mungkin si bapak iba melihat tampang layu dari kita bertujuh… Hahaha… Karena dikejar waktu,  tidak mau tersesat dan membayar tambahan IDR 50K lagi kalau dijemput perahu lebih dari jam 5 sore, kami memutuskan menyewa jasa guide seharga IDR 100K, jadi kita mengeluarkan duit sejumlah IDR 200K untuk sewa perahu dan guide.
Penampakan salah satu sudut Segara Anakan

Jarak antara Sendang Biru dan Pulau Sempu tidak begitu jauh, mungkin hanya ditempuh sekitar 10-15 menit berperahu. Pemandangan alam sekitar begitu menyejukkan mata, rimbunnya hutan dan hijaunya air laut begitu mempesona. Setelah sampai di seberang, inilah tantangan terbesar kita. Tracking selama 1 jam an, kata si bapak guide. Awalnya sih biasa saja, tapi lama-kelamaan kaki jadi pegel-pegel, napas ngos-ngosan, mana becek, gak ada ojek, baju dan celana dipenuhi lumpur, semua jadi satu. Jalan yang harus kita lalui adalah jalanan yang naik turun, licin berlumpur, akar besar dimana-mana, pohon tumbang yang menghalangi jalan dan tidak adanya jalur khusus untuk pengunjung, mengingat ini adalah kawasan hutan lindung, sampai membuat beberapa teman saya berandai-andai alangkah mudahnya jika jalan di Sempu ini diaspal saja!! LOL. Jadi kita diharuskan berjalan menyusur hutan, untung saja tidak bertemu binatang buas, seperti ular yang bisa tiba-tiba jatuh ke kepala dan lain-lain.
Satu jam an berlalu, kita jalan tanpa istirahat sedikitpun, dengan harapan cepat sampai di Segara Anakan. Akhirnya, setelah perjalanan yang begitu berat, saya bisa melihat hijaunya air yang mengisi laguna itu… Saya pun memacu langkah kaki. Setelah sampai di bibir laguna, “WOOOOOWWWWW, IT’S TOTALLY AMAZING!!!!!!!” Alangkah indah dan menakjubkannya hasil karya Tuhan ini, putih dan halusnya pasir, tenang dan hijaunya air, rimbunnya pepohonan dan dinding karang yang berada di depan saya bagaikan pagar pembatas laguna ini dengan Samudera Indonesia di seberang sana. Segala capek dan penat yang saya rasakan buyar begitu saja, berganti dengan perasaan puas dan takjub akan keindahan tempat ini. Semoga lain kali saya bisa menikmati keindahan laguna ini lebih lama, tanpa dikejar waktu…
Team dari Jember

Full Team + Guide

HAVE A NICE TRIP! Semoga kisah saya ini bisa membuat kawan-kawan iri dan ingin pergi ke Pulau Sempu, ternyata negara kita ini memang benar-benar kaya…
Saran saya :
1.   Karena memerlukan waktu sekitar 3 jam an dari Malang kota, sebaiknya teman-teman berangkat pagi sekali, agar bisa lebih puas berada di Segara Anakan.
2.   Bawalah air minum yang berlebih, karena perjalanan menyusuri hutan ini bisa bikin dehidrasi.
3.  Pakailah alas kaki berupa sepatu atau sepatu boot sekalian, untuk menghindari sandal putus dan terpeleset, karena kondisi jalan yang becek dan berlumpur, apalagi jika setelah hujan.
4. Jangan pakai baju dan celana berwarna putih, seperti yang saya lakukan, karena setelah dari Sempu, baju dan celana penuh lumpur… hehehe….
5. Bawalah tas kresek atau semacamnya untuk tempat sampah, jangan sekali-kali membuang sampah sembarangan, sayang sekali, tempat ini bisa dikatakan masih perawan dan masih bersih.
Salah satu sudut Pulau Sempu