Nih, bagian luar restorannya... |
Olahan bebek yang terkenal itu dari daerah Surabaya atau Madura ya?! Gak penting lah darimana, yang penting saya pernah mencoba makan bebek goreng yang maknyus, bukan di Surabaya, tapi di Bangkalan Madura. Namanya “WARUNG BEBEK SINJAY”, lokasi tepatnya di Jl. Raya Ketengan No. 45 Burneh, Bangkalan. Kalau Anda dari arah Jembatan Suramadu, lurrrrruuuuuss saja sampai nemu pertigaan, kemudian pilih arah ke kiri. Di sepanjang jalan banyak dijumpai restoran yang menawarkan olahan bebek sebagai menu andalan. Terus saja, sekitar 2 km dari pertigaan, di sebelah kanan bisa dilihat restoran yang beda karena paling rame daripada yang lain. Di depannya juga terpampang nama “Warung Bebek Sinjay” yang berukuran besar. Jadi pasti mudah dilihat dan dibaca…
Meski namanya warung, tapi bangunannya besar dan luas, memungkinkan untuk diisi 100 orang lebih sepertinya. Saya nyampe disini sekitar jam 13.30 WIB. Panas-panas setelah pejalanan dari Sumenep, parkir motor dan melihat tulisan “MASIH ADA” di sebuah potongan kardus yang tergantung di parkiran. Legaaaaa… Karena saya dapat info dari temen yang sudah pernah kesini kalau bebek disini cepet ludes diserbu pembeli. Dan benar saja, setelah naruh helm di spion, saya nengok ke dalam. Wooooooooooo, antrian pengunjung sudah mengular di depan kasir. Seperti orang lagi ngantri pembagian iPhone gratis!! ckakaka… Bener-bener panjang! Baru kali ini saya melihat orang mau makan, harus ngantri dulu segitu panjangnya. Buseeet, ajian apa yang dipake sama pemilik ya?! Sampe bisa mendatangkan pengunjung segitu banyaknya, hahaha… Semakin penasaran donk, bebek seperti apa sih yang digandrungi orang-rang ini. Pembagian tugaspun dilakukan secara kilat, Aaron bagian ngantri, saya dan Hari bagian nyari tempat duduk dan telpon kesana kemari tanya pesanan temen-temen di kampung. Meskipun meja dan tempat duduk ada begitu banyak, tapi saya masih “agak” kesulitan menemukan meja yang bener-bener kosong. Beruntunglah ada satu meja yang baru saja ditinggal berdiri pengunjung lain, langsung saja kita “amankan”, hehehe…
Tempatnya lapang |
Cukup lama Aaron berdiri ngantre memesan makanan ini, mungkin sekitar 20 menitan. Karena saking ramenya, pengunjung diberi nomer antrean. Jadi sistemnya begini : setelah memesan, bayar, dikasih nomer, duduk dan pesanan kita diantar sesuai dengan nomer. Berhubung ada titipan temen, jadi Aaron mendapat dua nomer antrean sodara-sodara. Yang satu untuk makan di tempat dan yang satu (lagi-lagi) untuk mengantri mengambil pesanan. Yak, dua kali antre ceritanya!! Bener-bener perjuangan untuk menikmati kelezatan bebek ini. Huft…
Antrean #1 : di depan kasir |
Antrean #2 : Ngambil pesanan |
Setelah duduk manis, ada pelayan yang mendatangi meja kita. TAAARRRRAAAA….!!! Bebek yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Hemm, langsung ngiler saya pas melihat apa yang tersaji di depan mata. Sepotong bebek bagian dada yang digoreng, ditaburi kremesan dan sambel pencit. Sluurrpp, mantab nih kelihatannya. Apalagi siang-siang yang panasnya menyengat seperti di Madura ini memang pas makan yang seger-seger. Saya comot lah sedikit dagingnya, empuk. Begitu masuk ke mulut, hemmm… rempah-rempahnya kerasa dengan rasa ketumbar yang dominan. Gurih banget! Kremesnya sendiri sepertinya dicampur dengan sedikit cabe, jadi ada rasa clekit-clekit di lidah, tapi gak terlalu kok. Cuma sebagai penyedap. Sambel pencitnya?! Gak terlalu pedas menurut saya dan seger pastinya, sayang kurang banyak. Begitu saya coba makan bebek, sambel pencit dan nasi sekaligus, ajibbb…! Gurihnya bebek, crunchy-nya kremes dan asemnya mangga muda berbaur menjadi satu, menimbulkan rasa yang gimanaaa gitu di dalam mulut, hehehe… Gak rugilah menunggu lama. Apa yang temen saya katakan sebelumnya bener-bener terbukti, bebek ini enak menurut saya…
Seporsi Bebek Sinjay |
Jadi buat Anda yang sedang berkunjung ke Surabaya, cobalah nyebrang ke Madura untuk mencoba gimana serunya makan bebek disini, sekalian cuci mata pas lewat Jembatan Suramadu, hehehe… Ingat, restoran ini buka mulai jam 07.00 WIB dan tutup tidak tentu. Sesuai dengan persediaan bebek yang ada. Kata mbak penjual, sehari biasanya sampai beberapa kali memroses bebek, saya yang datang di jam 13.30 WIB sudah proses ketiga. Jangan sampai Anda jauh-jauh datang penasaran, eh, nyampe di lokasi bernasib sama seperti beberapa pengunjung yang saya temui, hanya bisa gigit jari dan berjalan gontai meninggalkan restoran…
emang dahsyat ya rasanya? sampek kayak pembagian sembako gitu antrinya...
BalasHapuskalo gw seh suka banget Alid Abdul, temen-temen kantor dan orang rumah juga doyan. Bahkan ada yang rela pergi bareng sewa mobil ke madura, cuma buat beli bebek ini...
BalasHapus