Waaahhhh, ngimpi apa saya ya?! Bisa dapet hadiah nonton
MotoGP langsung di Sepang, Malaysia GRATIS!!! Cuma modal bikin passpor dan uang
saku doank! Hehehe… Pagi itu, Minggu, 23 Oktober 2011, setelah sarapan di
hotel, saya beserta rombongan digiring menuju ke Sepang International Circuit.
Jaraknya sekitar 45 menit dari pusat kota KL, itupun kalok gak macet. Beruntung
kita berangkat “lumayan” pagi, sekitar jam 9 waktu setempat (setara WITA), so jalan masih gak begitu padat, sampai
2 km dari sirkuit, mulai nampak antrean panjang mobil dari berbagai arah. Hemm…
kondisi jalan pada saat itu padat merayap, persis ketika bepergiaan menjelang
hari raya. Bus, mobil pribadi, motor semuanya menuju ke satu titik, Sirkuit
Sepang, untuk menyaksikan kejuaraan dunia motor ini. Sekitar 1 jam terjebak
macet, akhirnya rombongan kami tiba di parkiran bus. Begitu keluar dari bus dan
menginjakkan kaki di lapangan parkir, widddiiihhh, terik matahari langsung
menyengat! Pfiuh, bener-bener bikin kulit gosong! Hahaha…
Traffic Jam Menuju Sepang International Circuit
Information Center
Kita masih perlu berjalan sekitar 5 menit untuk menuju
halaman depan sirkuit. Sesampainya disana, waahh, bener-bener rame dan meriah!
Dentuman musik, stan-stan sponsor dan SPG-SPG menyambut setiap tamu yang hadir,
hehehe… Satu tips untuk kamu yang tahun depan mau nonton langsung, jangan cepat-cepat
masuk ke dalam sirkuit dan duduk manis, tapi cobalah berkeliling dan masuk ke
setiap stan sponsor yang ada. Kenapa? Selain bisa berfoto bersama SPG yang
bening-bening, hahaha, kamu juga bisa mendapatkan berbagai merchandise GRATIS! Ya, seperti yang saya lakukan. Saat itu, saya
melihat antrean di salah satu stan, SHELL Advance. Setelah nanya ke orang yang
juga ikut ngantri, ternyata pihak Sheell memberikan botol minum gratis buat
setiap pengunjung yang mencoba permainan mereka. Permainannya juga gampang kok,
anak kecil juga bisa, tenang aja, hehehe… Lumayan, botol minumannya keren. Saya
juga mendapatkan kipas (sangat perlu ketika nonton di tempat ini), stiker,
gantungan kunci dan sepaket sunblock!
Hahaha… Seruuu!
Suasana di Gerbang Masuk
Langsung Disambut Dengan Yang Seger-Seger
Salah Seorang SPG
Setelah puas mondar-mandir di arena pameran, masuklah saya
ke arena sirkuit. Beruntung, saya punya tiket di grandstand, so gak perlu kepanasan untuk melihat serunya balapan.
Harga tiketnya sekitar RM 130 atau kalau di kurskan ke Rupiah sekitar IDR 377K dengan
asumsi RM 1 = IDR 2.900. Tiket ini bisa buat dua hari, pas babak kualifikasi
dan hari perlombaan. Oiya, satu hal yang perlu diingat, disini tidak
diperbolehkan membawa makanan dan minuman dari luar arena. Gimana kalau lapar
dan haus? Di dalam banyak dijumpai stand-stand
makanan dan minuman, seperti Pizza Hut, McDonald, minuman isotonik dan
sebagainya. Harganya?! Sedikit lebih mahal memang. Saya membeli air mineral
botol ukuran 500ml dihargai sekitar RM 5 atau sekitar IDR 14.500. Oke, gak papalah,
daripada di dalam saya pingsan gara-gara dehidrasi, hehehe…
Gerbang Pemeriksaan Tiket
Suasana di Belakang Grandstand Area
Berhubung, perlombaan yang digelar masih kelas 125cc, saya
jalan-jalan aja di dalam kawasan itu, sambil nyari spot-spot yang bagus buat
difoto. Setelah itu, saya mencari tempat duduk. Wah, sepertinya terlambat, pas
itu saya berada di tribun penonton yang berdekatan dengan garis start, maksud hati ingin melihat fase
awal lomba. Tapi ternyata sudah banyak penonton lain yang mempunyai pola pikir
yang sama dengan saya. So, akhirnya
saya hanya bisa duduk di tangga, bukan di kursi yang disediakan, huhuhu… Kok
bisa, katanya sudah punya tiket?! Bener, tapi tiket ini tidak ada nomor kursi, so, semua orang terserah mau duduk
dimana asalkan di grandstand area.
Oke, minuman di tas, duduk sudah PW, kamera standby di tangan, saatnya menikmati
balapan! Kelas Moto2 sudah siap digelar. Seluruh kru, umbrella girl dan pembalap sudah berada di garis start. Sekitar 15 menit, tersisa
pembalap saja. Uyee… dan STAAARTT!
Hemm, deruan mesin 600cc itu berhasil menggetarkan gendang telinga, sedikit
cempreng dan memekakkan telinga, tapi saya berusaha menikmatinya. Earplug (alat penyumbat telinga) sih
ada, tapi tidak saya gunakan. Begitu juga dengan penonton lainnya. Hanya
beberapa orang saja tampak menggunakan earplug
tersebut. Ini yang seru! Betul gak?! Merasakan raungan mesin di tempat asalnya,
hehehe… Wuih, bener-bener beda menonton balapan seperti ini, antara live dengan menonton di TV. Ternyata
pembalap-pembalap itu bener-bener kenceng memacu sepedanya!! Ini baru Moto2,
belum MotoGP! Sepertinya tingkat adrenalin mereka sudah mati rasa! Hahaha…
Fans Valentino Rossi
"Hey, he's Rossi!!"
Setelah kelas Moto2 selesai, mulai nampak persiapan di
garasi peserta MotoGP. Sepeda mulai dipersiapkan, deru motorpun mulai
terdengar. Kebetulan, saya duduk di seberang garasi tim Ducati dan sebelah saya
berkumpul fans Rossi, dengan dandanan heboh, wig kuning dan kaos bertuliskan
huruf yang bisa dieja menjadi nama Valentino Rossi. Mereka teriak-teriak
bersamaan, “VALENTINO…ROSSIIII…!!!”, berulang-ulang. Membuat Rossi yang duduk
di dalam garasi melambaikan tangan ke arah mereka. Tahu nggak?! Saya bisa
melihat Rossi lho, walaupun tampak sedikit kecil, karena terpisahkan lintasan! Hahaha…
Okay, saatnya lomba dimulai! Begitu start,
wuuuzzz, bunyi deru mesin itu bagaikan 500x auman singa! BRUMMM…! Dan melesat
secepat The Flash! Hahaha… Cuma beberapa detik saja mereka melintas di hadapan
saya! Selebihnya?! Kita duduk kembali dan melihat aksi mereka di lintasan lain
melalui big screen. Jika sekiranya
sudah mendekat dan berada di tikungan sebelah, semua orang berdiri dan bersiap
dengan kamera masing-masing, hehehe…
Persiapan Sebelum Start
Daannn.... GOOOOO!!!!!
Sayang, setelah 2 lap, di big screen nampak ada insiden kecelakaan yang sepertinya parah. “OUUUCCCHHHH….!!”,
tanpa dikomando penonton mengucap kata yang sama. Red flag pun dikibarkan. Ternyata yang terjatuh adalah Marco
Simoncelli, pembalap tim Gresini Honda. Seluruh pembalap masuk ke pitstop. Saya heran, bukannya kalau red flag itu pembalap mengikuti safety car ya?! Tapi ini kok malah masuk
ke pit stop semua. Cukup lama
menantikan mereka bertarung lagi. Dalam waktu yang lama itu tidak ada aktifitas
apapun di lintasan. Saya hanya melihat panitia lomba hilir mudik, tampak
seperti orang yang gelisah. Penonton pun masih sabar menanti perlombaan dimulai
lagi. Setelah setengah jam lebih, suara pengumuman panitia memecahkan
keheningan. Mereka mengatakan jika lomba dibatalkan, tanpa ada keterangan lebih
lanjut saat itu. Sontak penonton kecewa, “HUUUUU….”, terdengar koor panjang. Gak jauh beda dengan di
Indonesia. Mereka kecewa karena sudah lama menunggu dan datang kemari ingin
menyaksikan pembalap jagoannya berlaga, tapi yang didapat malah lomba yang di cancel.
Suasana Tegang di Arena Pit Stop
Sebagai bentuk kekesalan terhadap panitia, mereka melemparkan
botol minum dan bungkus makanan ke dalam lintasan. Sungguh ricuh saat itu.
Lintasan yang mulus dan bebas kotoran itu dipenuhi oleh sampah! Para kru,
pembalap, panitia, petugas keamanan dan orang-orang yang ada di pit stop itu
hanya bisa diam melihat aksi penonton.
Sungguh ironi memang. Mereka tidak berpikir panjang terhadap masa depan
balapan di Sepang. Bisa saja pihak otoritas menjatuhkan sanksi bagi pihak
pengelola sirkuit atas ketidaknyamanan ini. Memang mengecewakan, tapi tidak
seharusnya mereka berlaku seperti itu.
Salah Seorang Penonton Yang Respect Terhadap Keputusan Panitia
Sekitar setengah jam, penonton pun berangsur meninggalkan
kursi mereka dan bergerak ke arah pintu keluar. Hanya ekspresi datar yang
terlihat di wajah mereka. Setelah sampai di bus, tour guide saya mengatakan bahwa baru saja di information center ada pengumuman resmi dari panitia yang menyatakan
bahwa Simoncelli meninggal dalam kecelakaan itu. Owhhh, sungguh tragis! Umur manusia tidak ada yang tahu. Di awal lomba, mungkin Simoncelli masih tersenyum, namun setelah 2 lap, tubuhnya sudah terbujur kaku di tengah lintasan lomba. Mungkin
penonton tidak akan berlaku demikian jika mereka mengetahui berita ini dari
awal.
Penonton Meninggalkan Arena
Mungkin ini menjadi salah satu pengalaman yang akan saya
ingat seumur hidup. Sekalinya ke luar negeri, nonton MotoGP secara langsung,
saya hanya bisa merasakan keseruan itu dalam 2 lap saja dan ada pembalap yang
meninggal pula di lintasan. Huft, tapi keseruan penonton, panasnya sirkuit,
senengnya dapat merchandise gratis, suasana lomba, bisingnya mesin motor yang
dipacu kencang merupakan pengalaman unik yang entah kapan saya bisa
merasakannya kembali.
Cerita yang menarik .... :) - P.B.F. -
BalasHapusterima kasih P.B.F :D
BalasHapusoke, nice story frennnn ^^
BalasHapusthank you Ainun... :D
BalasHapusreally shocking incident..
BalasHapustulisanmuu bsa djadikan kenangan wat insiden yg menimpa "Super Sic"
Gud Job..
iya, itu gunanya nulis di blog dhezzta... :D
BalasHapussekali kali poto bareng dre....ben g dkira hoax wkwkwk
BalasHapuskalo di blog, ane meminimalisir yang namanya narsis gan, biarlah kenarsisan hanya nampak di akun fb ane. Hehehe...
BalasHapus