Jumat, 14 Oktober 2011

CouchSurfing : The Real Social Network

Salah satu alasan saya untuk gabung di komunitas CouchSurfing adalah mengenal kebudayaan baru. Hal ini sudah beberapa kali saya rasakan. Pertama, ketika banyak CouchSurfer yang datang ke Jember pas gelaran JFC Juli 2011 kemarin. Saat itu banyak teman-teman dari luar kota yang datang kesini. Dengan berbagai latar belakang kita berkumpul jadi satu, ngobrol tentang berbagai hal, dan sebagainya. Mulai dari obrolan ringan yang gak penting, sampai masalah travelling dan berbagai info yang bermanfaat lainnya. Kedua, pas saya di Jogja awal September kemarin, saya bisa merasakan menjadi orang lokal Jogja dalam 4 hari. Meskipun “buta” tentang Jogja, tapi saya bisa mendapatkan liburan yang benar-benar berkualitas. Nongkrong di tempat-tempat seru anak muda Jogja, tahu jalan masuk tempat wisata yang “tidak lazim”, mengunjungi tempat yang bukan menjadi tujuan travel agent, dan sebagainya. Sungguh menyenangkan, kita mendapatkan pengalaman dan cerita-cerita baru ketika bertemu dengan para CouchSurfer itu… 

We Are CouchSurfer!! ^_^
Yang paling fresh terjadi saat weekend kemarin. Sabtu dan Minggu tanggal 8 dan 9 Oktober 2011. Saat itu, CS Jember mengadakan potluck, semacam gathering yang pesertanya membawa makanan atau minuman sesuka hati mereka dan kita makan bareng-bareng. Jujur saja, ini potluck pertama yang diadakan komunitas ini di Jember. Sebelumnya, kita hanya nongkrong dan travelling bareng. Whuaaa, ternyata seru jugak!! Ada yang bawa nasi, ikan peda dimasak rica asem manis, urap-urap, ikan asin, rempeyek, pete asem manis, es kopyor, buah bahkan kerupuk sekalipun… Hahaha, gak nyangka dengan keantusiasan CSer Jember kali ini.

Makan rame-rame...
Ternyata, salah satu CSer, uda Ohim, membawa dua temen bulenya. Satu CS Polandia (Kaska) dan satu orang Uzbekistan (Mavjudah). Mereka berdua mendapat beasiswa dari pemerintah Indonesia untuk belajar bahasa dan kebudayaan kita selama satu tahun di salah satu universitas di Malang. Wah, gak kebayang kan, ada bule duduk lesehan, makan urap-urap, pete, peda dan sebagainya?! Haha… Disini kita (lagi-lagi) sharing tentang segala hal. Mulai dari yang ringan-ringan sampai yang berbau politik. See, kita bisa sedikit mengenal tentang dua negara dalam satu hari, langsung dari warga negaranya. Bukan dari engkong google, hehehe… 

Hari kedua, giliran dua bule itu yang memasak. Setelah membeli bahan-bahan di mlijo yang lewat, mereka mulai mengacak-acak dapur rumah Mbak Eja. Mavjudah mendapat giliran pertama, dia membuat masakan khas Uzbek. Pertama, membuat semacam nasi dicampur irisan daging. POLOV namanya. Dengan bumbu yang sederhana, cuma sekitaran bawang bombay, garam, merica, dia asyik memasak. Satu hal yang membuat saya sedikit heran adalah, dia mencampurkan kismis dan bawang putih utuh ke dalam masakannya. Utuh disini dalam artian yang sebenarnya, tanpa dikupas dan masih dalam bentuk bongkahan besar yang terdiri dari beberapa siung itu!! Langsung dicemplungkan begitu saja, aneh, hahaha… Butuh sekitar satu jam an untuk membuat masakan ini. Kedua, Mavjudah membuat salad sederhana. Bahannya? Hanya irisan tomat dan mentimun yang dicampur sedikit garam. Kalau saya sih menyebut ini acar, not salad, hehehe… Cara makannya, dicampur dengan Polov tadi. Gimana rasanya?! Polov-nya enak, gurih. Seperti nasi briyani kata Uda Ohim. Walaupun bahan dan bumbunya sangat-sangat minimalis, tapi rasanya lumayan kok…  Semakin berasa saat dimakan bersamaan dengan bawang putih dan salad versi Uzbek itu.

POLOV
Uzbek's Salad

Setelah masakan Mavjudah ludes, giliran Kaska yang memasak. Dia membuat dua masakan juga yang namanya bisa membuat lidah saya kesleo dan mulut kram, hahaha… JAJECZNICA dan SUROWKA Z MARCHEWKI, huft ribet, banyak konsonan berdekatan! Jajecznica sendiri ternyata semacam telur orak-arik, yang katanya biasa dikonsumsi dengan roti di Polandia sana. Gak ada beda yang signifikan dengan yang biasa saya buat, tapi ini sedikit lembek. Kalau yang kedua, Surowka Z Marchewki, like a salad too… Isinya, irisan wortel, apel, kismis dan sedikit gula, diaduk jadi satu. Manis-manis gimana gitu, rasa wortel juga gak begitu kerasa. And you know what?! Ternyata setelah iseng-iseng buka google translate, artinya Surowka Z Marchewki itu ya salad wortel!! Hahahaha… 

Jajecznica
Surowka Z Marchewki

Well, siang itu saya bisa mencicipi empat makanan dari dua negara yang berbeda. Semuanya berkat jaringan CouchSurfing yang bisa mempertemukan orang-orang baru, bahkan dari negara yang berbeda. Bener-bener ide brilliant bisa menciptakan jejaring sosial seperti ini yang tidak hanya mempertemukan anggotanya di dunia maya, tetapi juga mampu mempertemukan individu dengan individu lainnya di kehidupan nyata dan menjadikan sahabat setelahnya…

THE WORLD IS SMALLER THAN YOU THINK…”

5 komentar:

  1. mendengar kata "Polov" jadi keinget buku Garis Batas-nya Agustinus Wibowo yang lagi travel di Uzbek sono makan gituan :)
    Tapi klo uda ohim bilang kayak nasi biryani kayaknya kok dibayangkan jauh ah. Secara nasi biryani rempah-rempahnya lumayan banyak, yah meski gue blom pernah ngerasain polov :P

    Bawang putih utuh, ah biasa, gue dah sering makan2an korea yg lalapannya pake bawang putih haha...

    nice post :)

    BalasHapus
  2. @Alid Abdul : gw juga belum pernah makan Bryani, mungkin sekilas rasanya hampir mirip :). Hah?! Lalapan bawang putih?! Hemmm... gak kebayang rasanya, yiak..! Gw heran karena terbiasa dengan masakan sini yang semuanya harus dikupas bersih baru dimasak. Nah ini, masih ada kulitnya langsung masuk gitu aja! hahaha...

    @Andi : ntar minta dimasakin tante yulia deh, dia tau gimana cara buatnya, mantengin di dapur mulai awal mpe akhir soalnya, hehehe...

    BalasHapus
  3. Sewruuu...!!! Happy...!!! Kenyaaaang...!!!

    //eja//

    BalasHapus