|
GERBANG MASUK RESTORAN |
Apakah Anda pernah bermimpi merasakan masakan yang biasa dihidangkan di dalam Kraton Yogyakarta dan disantap oleh anggota kerajaan dan tamu-tamunya?! Padahal Anda sendiri hanyalah orang biasa tanpa jabatan atau orang penting sejenisnya... Tenang, awal bulan lalu saya bisa mencicipi makanan kesukaan sultan-sultan Jogja mulai dari abad ke-18 sampai terakhir. Kok bisa?! Karena ada satu restoran di lingkungan kraton sana yang menyuguhkan berbagai hidangan kraton, mulai makanan pembuka, utama, penutup hingga minuman juga. Tepatnya di Jl. Magangan Kulon I, Kraton Yogyakarta. BALE RAOS namanya. Restoran yang dimiliki oleh Gusti Kanjeng Ratu Hemas ini menyajikan suatu kuliner yang berbeda dan berkelas.
Siang itu, Jumat 02 September 2011, setelah mengunjungi Taman Sari, perut sudah keroncongan. Akhirnya host saya menawarkan untuk makan siang di restoran ini. Saya langsung mengiyakan saja. Mendengar penjelasan yang diceritakannya, membuat saya ngiler dan hasrat untuk mampir kesana semakin besar. Kapan lagi kan ya, mumpung lagi ada di Jogja, ditambah saya juga pernah melihat restoran ini diliput di tayangan kuliner terkenal salah satu TV swasta nasional. Lagi-lagi kepengen segala sesuatu yang pernah diliput TV! Wkwkwk...
|
SANGKAR BURUNG BESAR PENYAMBUT TAMU |
|
BAGIAN DALAM RESTORAN |
Memasuki halaman restoran, sepeda motor harus dimatikan dan dituntun, karena lokasinya terletak di halaman belakang Kraton Yogyakarta. Begitu masuk, ada sedikit rasa keder. Gimana gak keder, saya melihat tata meja makan yang setara dengan restoran di hotel berbintang. Ada sapu tangan yang dibentuk kerucut, perlengkapan makan yang sudah tertata rapi di atas meja dan nuansa ruangan yang begitu memancarkan "aura" kalau ini adalah restoran berkelas, ditambah lagi dengan iringan gending Jawa yang mengalun perlahan. Wah, pasti harga terendah disini paling nggak IDR 50K. Tapi, berhubung sudah masuk dan duduk jeglek di salah satu kursi, gak mungkin dong saya keluar lagi, pasrah sajalah dengan bill yang bakal diterima! Hahaha.... Setelah disodori daftar menu, jreng...jreng...!! Kekhawatiran saya tidak beralasan! Ternyata meskipun milik ratu dan makanan yang disajikan adalah kegemaran sultan-sultan, range harga disini sekitar IDR 7K sampai IDR 40K saja. Gak terlalu menyeramkan kan?! Wah, nama-nama makanan dan minumannya benar-benar bikin penasaran. Dengan beberapa foto dan penjelasan singkat mengenai bahan baku serta makanan tersebut disajikan untuk apa, kegemaran siapa, dll membuat imajinasi saya berterbangan. Pengen rasanya mencoba seluruh makanan yang ada. Tapi semuanya kembali pada isi kantong! Wkwkwk...
|
TABLE MANNER DIPERLUKAN "SEDIKIT" DISINI |
|
DEKORASI RUANGAN |
Akhirnya, setelah mbolak-mbalik buku menu cukup lama, saya menjatuhkan pilihan ke "Lombok Kethok". Suatu olahan daging sapi dimasak dengan kecap yang diolah dengan sejenis jamur, potongan besar cabe hijau dan merah besar serta tomat seharga IDR 20K (IDR 24K termasuk nasi). Makanan ini merupakan hidangan favorit mulai dari Sri Sultan Hamengku Buwono VI hingga IX. Sekilas, rasa masakan ini gak jauh beda dengan semur daging, yang membuat beda adalah potongan cabe besar dan tomat, menambah kesegaran rasa ketika di mulut. Selain itu, yang saya suka adalah daging sapi nya bener-bener empuk dan lembut, mudah dikunyah, seperti sudah diungkep lama sebelumnya
|
LOMBOK KETHOK |
Untuk minumnya saya memilih "Beer Djawa" (IDR 12K), sebuah minuman tradisional yang penampakannya mirip bir, tapi ini berasal dari berbagai macam rempah (sereh, kulit kayu secang, kayu manis, kapulaga, jeruk nipis dll). Minuman ini adalah kesukaan Sri Sultan HB VIII. Ketika disajikan, saya terperana dengan ukuran gelas yang tinggi, puas neh minumnya! Hahaha... Memang, sekilas tampilannya nyaris sama layaknya tampilan bir, dengan warna coklat kekuningan dan buih di atasnya. Tapi begitu diminum, berbagai rasa rempah-rempah langsung menyebar. Hangat dan segar. Jangan kira rasanya mirip jamu, ini jelas beda, lebih seger dan layak dijadikan minuman sehabis makan menurut saya.
|
BEER DJAWA |
|
MENU LENGKAP |
Intinya, saya suka makanan dan minuman di tempat ini. Selain interiornya Jawa banget (mencerminkan kalau kita sedang berada disalah satu tempat "elit" Jogja), rasa masakan dan minumannya juga pas di lidah. Tapi satu kekurangan menurut saya, porsinya kurang banyak! Hahaha... Porsi disini sepertinya porsi untuk bangsawan, dengan mengutamakan tampilan yang menarik. Bukan seperti saya yang tidak terlalu mempedulikan tampilan. Asalkan enak dan mampu mengenyangkan perut, saya pasti suka (atau perut saya yang gak gampang kenyang ya?!) wkwkwk...
|
HIDANGAN LAIN 1. ROTI JOK SEMUR AYAM |
|
HIDANGAN LAIN 2. PECEL BUAH |
|
HIDANGAN LAIN 3. WEDANG ADU LIMO |
Anyway, bagi Anda yang sedang berkunjung ke Jogja, jangan lewatkan untuk mampir berwisata kuliner di tempat ini. Ada banyak menu tersedia, yang saya sendiri tertarik untuk mencobanya ketika punya kesempatan mengunjungi Jogja lagi di lain kesempatan. Satu hal terakhir, jangan tertipu dengan tampilan mewah gedung, interior dan pemiliknya, hehehe.... Jadi, gak usah ragu-ragu untuk masuk dan mencoba menu yang disediakan seperti saya...
|
TESTIMONI PENGUNJUNG |
Mau.. Mau.. Mau..!!!
BalasHapusNgiler..Ngiler.. Ngiler..!!!
:)
//eja//
beli dewe...! Ups, ke jogja dulu baru bisa merasakan... :D
BalasHapus