Pernah denger Gunung Pasang?! Nama yang aneh! Haha… Tapi nama ini bener-bener ada di Jember, menjadi salah satu nama perkebunan di daerah Panti sana. Saya gak tahu pasti kenapa kok gunung ini dinamai dengan nama Gunung Pasang. Selama lebih dari 24 tahun tinggal di Jember, mulai lahir sampai kerja, baru kemarin saya berkesempatan mengunjungi lokasi ini. Itupun gara-gara ada temen mengajak kesana untuk mengurusi kambingnya yang sepertinya bermasalah dengan orang yang merawat sehari-hari. Aihh, sudahlah, urusan dia juga… Hahaha… Okelah saya ngikut, itung-itung cari referensi tempat wisata lain di Jember ini. Masa yang saya kunjungi cuma Papuma dan Rembangan doank, nanti kalo ada temen dari luar kota yang berkunjung biar bisa lebih mempromosikan wisata kotaku yang damai ini…
Belum apa-apa sudah bocor -__-! |
Anyway, kita bisa menempuh lokasi Gunung Pasang ini sekitar 30 menit dari pusat kota ke arah Panti, Sukorambi sana. Nah, jangan tanya mengenai ancer-ancer ataupun arah menuju kesana ya, mengingat saya punya masalah dengan menghapal arah dan lokasi suatu tempat, apalagi baru sekali kesana! Hehehe… Perjalanan kali pertama saya ke gunung ini penuh perjuangan. Gimana tidak, pas tengah asyik-asyiknya berkendara, kepala menoleh kanan kiri melihat pemandangan, tiba-tiba motor saya njliut-njliut. Damn!! Ban belakang bocor di lokasi yang kurang strategis! Di pedesaan, jauh dari keramaian dan jalan yang menanjak! OMG. Tapi God is good, ada seorang bapak yang melintas dan berhenti, saya nanya dimana ada tukang tembel ban terdekat. “Oh, disitu mas, di bawah tadi, deket tikungan, sekitar 200 m dari sini…”. Huft, jawaban yang melegakan. Untung saya gak harus dorong motor jauh-jauh…
Perkebunan Gunung Pasang ini banyak ditanami pohon coklat, kopi dan karet. Begitu memasuki gerbang, udara sejuk pegunungan sangat terasa. Ya, seperti udara di Rembangan (iyalah, namanya juga sama-sama daerah dataran tinggi -__-a). Sawah berbentuk terasering, pohon coklat dan kopi yang berjejer membuat minus di mata berkurang dan menyejukkan hati. Di dalam kawasan ini juga terdapat perumahan PTP untuk tempat tinggal karyawan dan buruh yang bekerja di pabrik pengolahan. Yang saya suka, tipe rumah disini sejenis dengan rumah-rumah yang ada di kawasan Ijen, sederhana dan terbuat dari kayu. Damai rasanya tinggal di desa ini.
Satu lagi yang membuat saya betah berlama-lama di kawasan ini. Sungainya!! Yup, di desa ini mengalir sungai yang airnya jernih dengan batu-batuan besar yang menimbulkan efek air mengalir yang oke banget! Gak tahan liat jernih dan bagusnya pemandangan sekitar, membuat saya langsung main air disini, sekedar duduk di atas batu, merendam kaki dan foto-foto tentunya! Hahah… Sayang, foto-foto yang saya upload disini hanya menggunakan kamera hape Nokimin saya dan Blackburry temen, karena gak menyangka tempat yang bakal saya kunjungi ini begitu menyegarkan mata. Apes gak bawa kamdig… :(
Nah, bagi Anda yang ingin lepas dari hiruk-pikuk kota dan keruwetan hidup sehari-hari, cobalah berkunjung ke Gunung Pasang ini. Kawasannya masih asri dan segerrrrr…
The Last One, pemandangan pas pulang |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar