Jumat, 01 Juli 2011

Alas Purwo Yang Misterius


Banyuwangi, 29 Juni 2011

Entah kenapa, akhir-akhir ini dalam otak saya hanya terpikir "setiap hari libur harus saya maksimalkan untuk mengunjungi tempat-tempat baru". Mungkin dikarenakan kejenuhan kerja, atau target wisuda yang meleset dari perkiraan awal.... Hmpft, nasib-nasib... -__-a
 
Sore hari sebelum tanggal 29, saya sudah ancang-ancang dengan teman kantor saya, Aaron, untuk mengunjungi Pantai Plengkung, yang membuat saya penasaran karena banyak teman dan kerabat yang mengatakan kalau pantai yang satu ini begitu indah.... Tetapi dari beberapa kesan positif itu, ada juga berita yang kurang mengenakkan. Pantai Plengkung berada di dalam kawasan Taman Nasional Alas Puwo, yang seperti saya dengar merupakan kerajaan mahkluk halus terbesar, atau entah apalah, pokoknya kesan yang saya tangkap hutan ini begitu angker. Selain itu akses jalan menuju ke pantai ini rusak berat... Pikiran saya langsung menerawang ketika saya harus bermotor ke Sukamade,  akses jalannya begitu terjal dan berbatu sebesar kepalan tangan orang dewasa, yang membuat saya kapok kesana kecuali dengan menggunakan kendaraan 4 wheel drive. Mungkin hal-hal tersebut yang membuat beberapa teman yang biasa ikut travelling "keder" duluan, sehingga memutuskan untuk tidak ikut dalam perjalanan kali ini.




Untuk mencapai Pantai Plengkung atau yang dikenal dengan sebutan G-Land ini (kepanjangan dari Grajakan Land) kita menuju ke daerah Purwoharjo terlebih dahulu. Disana sudah ada papan arah menuju pantai ini. Perjalanan dari Jember dapat ditempuh sekitar 4 jam an. Akses jalan dari gerbang TN Alas Purwo sampai di daerah Pancur, lumayan bisa dilewati oleh kendaraan bermotor, kondisi jalannya tanah berbatu. Menurut saya, lebih baik menggunakan sepeda motor daripada mobil, karena jarak tempuhnya semakin cepat.

Karena berlokasi di dalam taman nasional, mau tidak mau kita harus berkendara menembus hutan, tapi tenang saja, sudah terbentuk akses jalan dan papan penunjuk arah, sehingga tidak kuatir tersesat :D. Memasuki area hutan, kondisi begitu sunyi, pohon besar di kanan kiri, jalanan berliku dan berbagai bunyi-bunyian mahkluk penghuni hutan ini menemani suara motor yang menderu. Benar-benar serasa di dunia lain... heheh... Banyak hewan yang bisa kita jumpai selama perjalanan, mulai dari segerombolan kupu-kupu, burung merpati, monyet ekor panjang, biawak sampai burung merak! Ya, saya juga kaget, bisa menjumpai burung merak langsung di habitatnya... Benar-benar pengalaman yang baru.... Di dalam TN Alas Purwo ini sendiri juga terdapat beberapa lokasi pantai, tidak hanya Plengkung, seperti Pantai Trianggulasi dan Pantai Pancur yang tidak kalah menarik, serta juga terdapat beberapa gua dan menara pengamatan satwa. Jadi seharian kita bisa menjelajah ke beberapa tempat yang berbeda...



Untuk mencapai ke Plengkung, dari pos Pancur, jalanan rusak berat apalagi di musim penghujan, jalannya licin, berbatu dan banyak genangan air. Hal ini yang membuat pengunjung harus jalan kaki sejauh 9 KM jika ingin ke Plengkung, karena petugas tidak memperbolehkan membawa kendaraan apapun, kecuali sudah mendapat ijin. Salah satu cara yang bisa ditempuh jika tidak ingin kaki gempor, ya dengan menumpang mobil logistik hotel atau mobil yang menjemput bule dari Plengkung. Seperti yang saya alami. Tetapi itu semua juga tergantung keberuntungan kita, karena tidak ada jam pasti kapan mobil-mobil tersebut lewat.



Pantai Plengkung sendiri sudah terkenal di dunia surfing. Banyak bule yang datang hanya sekedar untuk merasakan dahsyatnya ombak pantai selatan ini. Tetapi bagi saya, yang bukan peselancar, merasa biasa saja... hehehe... Karena tidak bisa menikmati ombak yang katanya tertinggi ke-2 di dunia setelah Hawaii ini. Saya hanya menikmati pesona yang disuguhkan. 





2 komentar:

  1. Picture pantai Plengkungnya kox g ada bang???
    Di update dong gan?
    Ehehee ;p

    BalasHapus
  2. lhah, yang poto 3 pantai terakhir itu kan pantai plengkung, sayang pas kesana air pas surut dan ombak besar hanya bisa diatasi oleh lensa tele... LOL

    BalasHapus