Crew : Arya Pradipta, Andina Rizka Ardiani
Senin, 13 September 2010
![]() |
Perjalanan kali ini bermula dari ketidak relaan menghabiskan jatah libur Idul Fitri, yang begitu berharga bagi seorang pekerja kantoran seperti saya, hanya “bersemedi” di rumah saja. Bayangkan, libur 5 hari hanya dihabiskan dengan berdiam di kamar, utak-atik laptop (maklum, mainan baru ^^), nge-game, denger mp3, makan, ngemil, nonton tv dan tidur!!! Pekerjaan yang amat sangat klise dan monoton. Ditambah pula “iming-iming’ teman kantor yang pada mau mudik, bahkan ada yang berniat ke KARIMUNJAWA! Tiiidddaaakkkkk….!!!! Sungguh malang nasib saya…! :’(
Sebenarnya, rencana awal saya dan beberapa sohib saya bukan ke Papuma, melainkan ke Taman Nasional Baluran di Situbondo. Yah, karena pada waktu itu Jember diguyur hujan yang tidak menentu, kadang deras, kadang hanya rintik-rintik, kadang siang, kadang sore, akhirnya salah satu sohib saya menyarankan untuk ke Papuma saja. “Kenapa Papuma lagi??’ (tanya saya dalam hati). Tetapi, jawaban dari pertanyaan tersebut amat simpel, selain jarak yang tidak terlalu jauh dari pusat kota Jember, sekitar 1 jam bermobil kearah Selatan, tepatnya di daerah Wuluhan, juga karena di Jember tidak ada lagi tempat wisata yang layak mendapat “akreditasi A” selain Papuma (menurut saya). Kadang saya berpikir, kenapa pemimpin daerah hanya memperbanyak pusat pertokoan yang pada akhirnya tidak dapat dikelola dengan jenius (semisal Jember Trade Center, yang sekarang jadi “spooky building” di tengah kota), bukannya mengundang investor buat membangun Wartebom atau Jatim Park 3, atau Taman Safari 4, bla..bla..bla…
Hari-H, 13 September 2010, pkl. 07.30, saya beserta 3 sohib saya (Dipta, Putri, Gomez), berangkat ke Papuma. Seperti biasa, setiap kali akan bepergian jauh, terutama dalam rangka liburan, membuat saya begitu excited, walaupun saya sudah sering mendengar berita bahwa Papuma di waktu liburan, apalagi libur hari raya, pasti super duper rame, bahkan tahun lalu, akses jalan ke dan dari Papuma macet total!! Kenapa? Jawabannya ada di atas!
Sesampai di daerah Jenggawah, kecamatan sebelum Ambulu, kita berpapasan dengan banyak sekali anak-anak muda dan bapak-ibu-anak berboncengan sepeda motor yang searah dengan kita. Apakah yang saya khawatirkan tentang kondisi Papuma memang bener-bener terjadi?! Saya dan teman saya hanya bisa berpositif thinking, “Ah, mungkin mereka bukan ke Papuma, tapi ke Niagara Waterpark, sebuah taman air mini yang tergolong baru, yang sama-sama berada di Ambulu, but we’ll see, hehehe…”. Eh, belum lama setelah itu, saya melihat di sebelah kiri, ada sebuah pickup yang bagian belakangnya telah terisi full oleh manusia, mungkin sekitar 10-15 orang!!! Tua-muda, pria-wanita, dempet-dempetan jadi satu. Damn! Pikiran saya menerawang jauh ke depan, gak kebayang gimana ramenya Papuma saat itu…





"I LOVE PAPUMA, I LOVE JEMBER!!!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar